10 April 2013

Masa SD

Nama saya Rizky Aulia Hasyim. Saya anak pertama dari 3 bersaudara. Saya anak dari Bapak Muhammmad Hasyim dan Ibu Kurniawati. Adikku ada 2, yang pertama bernama Rahma Marwah Hasyim dan yang kedua Muhammad Fattah Astsulaisy Al-Hasyim. Adikku perempuan dan laki-laki. Rumahku beralamat di Jalan Nangka 4 no. 1365 RT10/14 Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Di sekitar rumah saya dikelilingi banyak sawah.
Saya mulai masuk sekolah umur 4 tahun di TK Budi Mulia Dua Pandeansari pada tahun 2001 sampai 2003. Saat TK saya kelas A3 kemudian naik ke kelas B2. Di TK saya mendapat banyak teman yang menyenangkan, terutama di mobil antar jemput saya dulu. Saat TK saya ikut mobil antar jemput karena mamaku sedang hamil adikku yang pertama. Padahal saya ingin sekali merasakan dijemput sekolah  oleh orangtua. Setelah lulus TK saya diberi pilihan untuk melanjutkan SD di SD Budi Mulia Dua atau SD Muhammadiyah Condongcatur. Akhirnya saya memilih SD Muhammadiyah Condongcatur untuk tempat belajar saya selanjutnya.
Saya SD umur 6 tahun. Di SD Muhammadiyah Condongcatur saya dari tahun 2003 sampai 2009. Selama SD Saya mendapat banyak sekali pelajaran akademis maupun non akademis. Karena menuntut ilmu di SD itu paling lama, yaitu 6 tahun. Sejak kelas 1 SD saya selalu akrab dengan guru-guru. Hampir seluruh guru kelas 1 saya kenal. Tapi saat kelas 1 saya baru mengenal teman kelas saja, belum kenal teman dari kelas lain. Kenaikan kelas 2, semua kelas diacak berdasarkan nilai. Di kelas 2 ini saya masuk kelas unggulan, teman saya bertambah lagi. Tapi, saya juga tetap sering bermain dengan teman kelas 1 ku. Di kelas 2 saya semakin akrab dengan temanku yang bernama Hasna Shabrinisa. Hasna adalah temanku juga saat kelas 1, tapi dulu kita belum terlalu akrab. Aku dan Hasna bersahabat dari kelas 2. Sahabatku hanya Hasna ini, tetapi kalau teman saya punya banyak sekali. Naik ke kelas 3, saya tidak masuk kelas unggulan lagi. Saya masuk kelas 3 yang biasa saja, bukan unggulan tapi bukan juga yang paling buruk. Di kelas 3, aku belum punya teman saat awal masuk karena tidak ada teman kelas 2 saya dulu yang satu kelas denganku. Tapi ternyata ada teman kelas 2 ku yang salah masuk kelas, akhirnya dipindah ke kelas ku. Namanya Arminanti Yuantomo. Aku dan Armi sama-sama merasa asing di kelas, karena sebelumya kami belum akrab. Tapi seiring berjalannnya waktu sekolah kami semakin akrab. Masa masa kelas 3 terasa sangat cepat dan sangat asyik. Di kelas 3 aku mulai sering bermain dengan laki-laki seperti aku kecil dulu. Teman-temanku banyak yang menyebutku tomboy. Teman laki-lakiku saat kelas 3 sangat seru sekali, aku juga mulai mengenal anak-anak kelas lain bahkan aku juga akrab dengan adik kelas baru. Saat naik ke kelas 4, aku berpisah dengan Armi. Armi satu kelas dengan Hasna di kelas unggulan sedangkan aku tidak. Di kelas 4 aku banyak menemukan teman baru, bahkan ada teman baru dari Jambi namanya Evan Favian Armando. Kelas  4 menurutku menjadi kelas yang berat, mata pelajaran yang banyak dan susah, serta teman teman perempuan yang terlalu banyak bergaya. Anak perempuan kelas 4 ku itu seperti memiliki geng. Guru juga mengetahui seperti itu, makanya kelasku sering kena marah guru. Aku tidak begitu suka dengan anak perempuan kelasku, aku bermain dengan laki laki namanya Budi, Zakie, Iwan, Pippo, Jade, dan lainnya. Disela waktu menunggu HW(pramuka) aku selalu bermain dengan teman laki-lakiku itu. Kami memang sangat akrab. Apalagi semenjak kami sudah memiliki handphone sendiri, kami jadi sering sms-an. Gara-gara sering bermain hp, nilaiku jadi sangat turun, aku saja sampai menangis me;ihat nilaiku, aku juga dimarahi mama. Tapi saat Aku kelas 4 memang merasa bandel, Aku jarang mengerjakan pr ku, padahal Aku dulu selalu mengerjakan pr. Di kelas 4 ini aku suka pada teman laki-laki yang bernama Dipo Jalu Wicakcono atau Pippo. Pippo adalah orang Bali, dia pindah ke SD ku saat kelas 2 SD. Ternyata Pippo dulu juga menyukai aku, saat itu aku benar-benar mersakan senang sekali. Kemudian Aku naik ke kelas 5, di kelas 5 ini aku sudah mengenal anak  1 angkatanku bahkan banyak adik kelas juga yang mengenalku. Seluruh guru dan karyawan sekolah juga kenal dan akrab sama aku. Aku saat suka bergaul dengan masyarakat SD ku. Guru yang muda dan menyenangkan, teman yang saling membantu dan tidak menyebalkan. Aku merasa sangat senang bersekolah saat itu. Aku mulai rajin belajar lagi, nilaiku kembali naik seperti saat aku sering belajar. Menurut wali kelasku, aku juga anak yang sangat ramah terhadap teman-teman dan aku dinilai rajin. Saat kelas 4 dan 5 ini aku berangkat sekolah sendiri saat sudah dibelikan sepeda.kalau kelas 3 dulu aku naik bis terus ke sekolah. Saat kelas 5 ini aku sering berangkat dengan teman laki-lakiku yang membawa sepeda juga, namanya Ido dan Faliq. Kelas 5 hanya mengulang pelajaran kelas dulu, tetapi ada materi baru juga. Saat kenaikan kelas aku mendapat ranking 7, sudah Alhamdulillah. Aku naik ke kelas 6, walau bukan kelas unggulan tapi sudah masuk kelas urutan kedua. Di kelas 6 ini aku satu kelas dengan Hasna dan Armi. Saya merasa takut saat tahu wali kelasku bernama Rois Syaifuddin Zuhri. Membaca namanya saja aku sudah takut, karena Pak Rois itu terkenal guru yang galak. Tapi setelah akrab dengan Pak Rois ternyata orangnya seru juga. Memang kalau saat mengajar sering marah tapi saat diajak berbicara santai juga menyenangkan seperti guru lain. Saat kelas 5 dulu aku setiap hari main ke ruang guru sekedar bermain atau sekalian membantu guruku. Tapi saat kelas 6 ini aku juga masih sering bermain ke ruang guru lagi. Tapi sekarang aku kalau ke ruang guru juga ada keperluan, yaitu meminta soal latihan untuk di rumah menjelang ujian nasional. Walau guruku tidak memberi soal, pasti aku sendiri yang meminta soal langsung. Setelah aku kerjakan di rumah baru keesokan harinya aku koreksi dengan guruku. Kelas 6 ini aku semangat ingin mendapat nem sangat memuaskan. Setiap melihat alumni SD ku main ke SD lagi dengan seragam SMP favorit aku selalu iri, aku ingin sekali seperti alumniku kalau main ke SD dengan seragam sekolah favorit. Tapi nilai TPM ku belum ada yang bagus, tertinggi saja hanya 26,00 padahal itu belum cukup untuk masuk SMP favorit. Saat ujian nasional tiba, aku merasa sangat yakin dengan hasil belajar ku. Hingga akhirnya pengumuman UN datang, ternyata nilaiku sangat memuaskan, yaitu 29,05. Aku langsung menangis terharu betapa senangnya aku bisa masuk SMP favorit. Akhirnya aku mendaftar ke SMPN 5 Yogya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar